Istri Bekerja Atau Tidak? - Mrs Bule

Tuesday 12 June 2018

Istri Bekerja Atau Tidak?


Jujur kadang gue suka kangen kerja kantoran lagi. Dulu gue sempat jadi Auditor di salah satu Kantor Akuntan Publik (KAP) di Jakarta. Walaupun tekanan dan work load nya berat apalagi mendekati waktu lapor pajak dan akhir tahun, gue menikmatinya. Bahkan sekarang gue suka kebayang-bayang buat Working Papers, kotak-katik Excel, grasak-grusuk dokumen dan sebagainya. Dulu gue selalu menganggap kerjaan Auditor ini kayak jadi detektif which is impian gue banget dari sejak suka baca seri Lima Sekawan-nya Enid Blyton.

Mamat pun sebenernya ngijinin kalau gue mau kerja biar gue juga bisa punya uang sendiri. Dia pun enggak menuntut gue harus bekerja atau enggak. Cuma yah biasalah kadang kalo lagi alot berantem suka kelepas omongan 'cari duit sendiri'. Biasanya omongan enggak enak gini keluar kalo dia lagi mumet, full of pressure terus gue mulai nagging minta ini-itu buat Aria, imunisasi dan lain-lain. Ini sih sebenernya bukan alesan utama kenapa gue mau kerja tapi secara engga langsung mempengaruhi keputusan gue buat mau cari uang sendiri. Well, you know...ego.

Tapi kalau pun gue kerja, gue enggak mau kerja kantoran atau yang bakal sering ninggalin anak apalagi anak masih kecil karena gw mau 'around' di saat anak gue bertumbuh. Jadi kalaupun mau ambil kerjaan, ya yang bisa dilakukan dari rumah. Nggak mesti kerja yang gaji gedelah, cukup untuk tambah-tambah uang jajan, toh Mamat masih mampu memenuhi kebutuhan kita.

Anyway, salah satu youtuber kesukaan gue Pita's Life pernah bahas soal suami yang penuhi kebutuhan keluarga dan istri (Pita) memilih bekerja untuk memenuhi keinginan dia sendiri, jadi nggak perlu minta-minta suami. Gue sih setuju begini. Dulu pernah random talk ama sepupu gue yang sudah menikah dan intinya, 'uang suami, uang istri. Uang istri, ya uang istri.' Waktu itu sih kita ketawa aja tapi kalo sekarang gue pikir-pikir kok egois ya? Emang sih enak buat si istri jadi kalau mau beli apa-apa jadi bebas walau mungkin kalo mau beli sesuatu yang signifikan masih ijin suami dulu. Terus bukannya uang si istri jadi untuk belanja-belinji juga, gue pribadi masih ada simpanan duit sendiri yang gue pisahin dari Mamat. Selain itu juga misalnya gue bisa beli barang yang gue mau seperti handphone terus suami nggak bisa ambil balik hp itu kalo lagi berantem dengan alesan 'kan gue yang beli' (curcol, lol!)

Jadi intinya istri memilih bekerja untuk mengaktualisasikan dirinya atau memberi value pada dirinya sendiri dan dia bisa bangga dengan dirinya sendiri juga.

Nah, kalau memotivasi diri dengan bisa beli barang yang kita mau dari uang sendiri, ending-nya ini jadi drive istri untuk semangat cari uang atau malah jadi nggak bakal punya apa-apa (I mean like shopping spree) ? Kalo dalam kasus gue sih malah bisa berakhir enggak kesampaian buat beli buku-buku incaran gue dong. Jadi blessing or curse nih?

Anyway, kalo udah punya penghasilan sendiri, ikut bantu memenuhi kebutuhan keluarga juga nggak? Gue sih nggak masalah ya, justru bangga karena seriously kebutuhan keluarga apalagi kalo udah punya anak itu enggak ada habis-habisnya. Beneran deh.

So the point is istri bekerja itu bagus asal jangan sampai ngelunjak terus belagu sampai step on hubby's head juga. Durhaka itu mah.


1 comment:

  1. Hahah setuju mba yang penting izin Suami dan jangan sampe durhaka ya.. Kalau saya gak kangen n belum niat kerja lagi karena ngurus anak dulu, nanti juga ada waktunya, kalo ikhlas rezeki pasti melimpah, aamiin🤗

    ReplyDelete